Yuk Mengenal Permainan Tradisional Anak
Seiring dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi, banyak permainan tradisional anak-anak yang terlupakan dan tenggelam ditelan modernisasi. Anak-anak jaman sekarang alias kids jaman now lebih suka bermain dengan gadget seperti game station, laptop, tablet dan handphone.
SAMPEIN mencoba mengenalkan kembali beberap permainan tradisional untuk anak-anak dan berharap bahwa permainan-permainan ini nantinya tidak hanya tinggal cerita masa lalu atau hanya menjadi permainan yang hanya dimainkan pada acara tertentu saja.
Apa saja permainan tradisional anak-anak tersebut sih? SAMPEIN mencoba mentelusuri beberapa permainan anak yang pernah popular pada masanya, antara lain :
Galasin / Gobak sodor
Permainan ini dimainkan oleh 6 (enam) orang atau lebih yang dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok jaga dan kelompok lawan. Dimainkan di halaman agak luas atau lapangan, biasanya dimainkan di lapangan yang biasa untuk bermain bulutangkis yang sudah ada garis-garis pembatas. Atau dapat juga dibuat garis dengan menggunakan kapur. Setiap orang dalam kelompok jaga membuat penjagaan berlapis di setiap baris ke belakang sambil merentangkan tangan agar tidak dapat dilalui lawan atau minimal dapat menyentuh badan lawan. Jarak antara baris ke belakang dalam kelompok jaga adalah sejauh 5 (lima) langkah. Setiap orang dalam kelompok jaga, bergerak mengikuti garis dan tidak boleh bergerak bebas diluar garis.
Jika ada pemain lawan tersentuh oleh salah satu orang dalam kelompok jaga, maka pemain lawan akan gugur. Kemenangan pemain jaga adalah apabila mampu mengenai seluruh pemain lawan.
Lompat Tali
Dimainkan oleh 3 (tiga) orang atau lebih, dengan menggunakan rangkaian karet gelang yang dibentuk menjadi tali panjang. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak perempuan. Cara bermainnya yaitu 2 (dua) orang memegang tali karet di sini kanan dan kiri membentuk bentangan tali. Kemudian pemain lain harus meloncati tali karet tersebut.
Tinggi tali karet yang dibentangkan akan dinaikan secara bertahap, dimulai dari tinggi semata kaki, selutut, sepaha, naik lagi sepinggang dan terus naik. Pada setiap tahap tersebut, si pemain harus dapat melompati tali karet tanpa menyentuhnya. Oleh karena permainan ini dilakukan dengan cara melompat, maka dilakukan diluar ruangan yang beralaskan rumput, sehingga apabila terjatuh masih relatif aman.
Layang-layang / Layangan
Permainan yang hingga hari ini masih sangat sering ditemui adalah permainan Layang-layang atau Layangan. Layangan biasanya terbuat dari kertas atau kertas minyak yang dilekatkan / ditempelkan atau pada dua batang yang biasanya terbuat dari bilah bambu yang membentuk vertikal dan horizontal. Pada layangan diikatkan seutas benang yang digulung pada sebilah kayu atau sebuah kaleng. Ukuran layangan kecil biasanya sekitar 40 cm. Layangan ukuran besar biasanya disebut "Layangan Koang" yang bentuknya dapat bervariasi seperti Kupu-kupu, naga, burung dan lain-lain. Layangan Koang sering dijadikan ajang lomba baik tingkat nasional maupun internasional. Lomba Layangan Koang biasa dilakukan di lapangan yang luas atau di tepi pantai.
Permainan layangan khususnya ukuran kecil, menurut SAMPEIN saat ini efeknya berbahaya mengingat arena bermain yang seharusnya di lapangan terbuka banyak dilakukan di pinggir jalan. Ini berbahaya, mengingat apabila tali benang layangan tersebut merintangi jalanan maka sangat berbahaya untuk pengguna jalan raya terutama para pengendara motor. Belum lagi terkadang anak-anak yang suka mengejar layangan dan sering berlarian di pinggir jalan.
SAMPEIN mencoba mengenalkan kembali beberap permainan tradisional untuk anak-anak dan berharap bahwa permainan-permainan ini nantinya tidak hanya tinggal cerita masa lalu atau hanya menjadi permainan yang hanya dimainkan pada acara tertentu saja.
Permainan tradisional anak |
Apa saja permainan tradisional anak-anak tersebut sih? SAMPEIN mencoba mentelusuri beberapa permainan anak yang pernah popular pada masanya, antara lain :
- Galasin atau gobak sodor
- Beteng
- Ular naga
- Sedang apa?
- Gatrik
- Numpang Tanya
- Lompat tali
- Layang-layang / layangan
- Bekel
- Congklak
- Hulahop
- Gasing
- Yoyo
- Monopoli
- Ular tangga
- Kelereng atau Gundu
- Panjat Pinang
- Balap Karung
- Balap Sandal Bakiak (Sandal yang terbuat darii kayu)
- Balap Kelereng
- Tarik Tambang
- Gebuk Bantal
- Makan Kerupuk
- Benang Jarum
Galasin / Gobak sodor
Permainan ini dimainkan oleh 6 (enam) orang atau lebih yang dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok jaga dan kelompok lawan. Dimainkan di halaman agak luas atau lapangan, biasanya dimainkan di lapangan yang biasa untuk bermain bulutangkis yang sudah ada garis-garis pembatas. Atau dapat juga dibuat garis dengan menggunakan kapur. Setiap orang dalam kelompok jaga membuat penjagaan berlapis di setiap baris ke belakang sambil merentangkan tangan agar tidak dapat dilalui lawan atau minimal dapat menyentuh badan lawan. Jarak antara baris ke belakang dalam kelompok jaga adalah sejauh 5 (lima) langkah. Setiap orang dalam kelompok jaga, bergerak mengikuti garis dan tidak boleh bergerak bebas diluar garis.
Jika ada pemain lawan tersentuh oleh salah satu orang dalam kelompok jaga, maka pemain lawan akan gugur. Kemenangan pemain jaga adalah apabila mampu mengenai seluruh pemain lawan.
Lompat Tali
Dimainkan oleh 3 (tiga) orang atau lebih, dengan menggunakan rangkaian karet gelang yang dibentuk menjadi tali panjang. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak perempuan. Cara bermainnya yaitu 2 (dua) orang memegang tali karet di sini kanan dan kiri membentuk bentangan tali. Kemudian pemain lain harus meloncati tali karet tersebut.
Tinggi tali karet yang dibentangkan akan dinaikan secara bertahap, dimulai dari tinggi semata kaki, selutut, sepaha, naik lagi sepinggang dan terus naik. Pada setiap tahap tersebut, si pemain harus dapat melompati tali karet tanpa menyentuhnya. Oleh karena permainan ini dilakukan dengan cara melompat, maka dilakukan diluar ruangan yang beralaskan rumput, sehingga apabila terjatuh masih relatif aman.
Layang-layang / Layangan
Permainan yang hingga hari ini masih sangat sering ditemui adalah permainan Layang-layang atau Layangan. Layangan biasanya terbuat dari kertas atau kertas minyak yang dilekatkan / ditempelkan atau pada dua batang yang biasanya terbuat dari bilah bambu yang membentuk vertikal dan horizontal. Pada layangan diikatkan seutas benang yang digulung pada sebilah kayu atau sebuah kaleng. Ukuran layangan kecil biasanya sekitar 40 cm. Layangan ukuran besar biasanya disebut "Layangan Koang" yang bentuknya dapat bervariasi seperti Kupu-kupu, naga, burung dan lain-lain. Layangan Koang sering dijadikan ajang lomba baik tingkat nasional maupun internasional. Lomba Layangan Koang biasa dilakukan di lapangan yang luas atau di tepi pantai.
Permainan layangan khususnya ukuran kecil, menurut SAMPEIN saat ini efeknya berbahaya mengingat arena bermain yang seharusnya di lapangan terbuka banyak dilakukan di pinggir jalan. Ini berbahaya, mengingat apabila tali benang layangan tersebut merintangi jalanan maka sangat berbahaya untuk pengguna jalan raya terutama para pengendara motor. Belum lagi terkadang anak-anak yang suka mengejar layangan dan sering berlarian di pinggir jalan.
0 Komentar Untuk "Yuk Mengenal Permainan Tradisional Anak"
Posting Komentar