Eksperimen Membersihkan Kuping/Telinga dengan Ear Candle
Pernah mendengar yang namanya "Ear Candle"? Kalau sering pergi ke Salon mungkin pernah melihat jasa untuk therapy ear candle. SAMPEIN penasaran dengan yang namanya ear candle ini yang menurut informasi katanya bisa mengangkat kotoran dalam telinga / kuping dengan menggunakan ear candle. Sengaja tidak ke salon untuk menggunakan ear candle tersebut, tapi mencoba membeli langsung di toko kosmetik. Coba dengan membeli 2 (dua) pasang dimana 1 (satu) pasang berisi 2 buah ear candle, dengan niat 1 (satu) dipakai/digunakan dan 1 (satu) buat dibedah/diteliti. Mengenai harga, waktu itu beli dengan harga Rp. 7.000 per sepasang
Ear candle ini berbentuk stik bulat panjang dengan ukuran panjang sekitar 23 cm dan bulatan sebesar sedotan buble. Berikut gambar penampakan ear candle tersebut :
Pada ujung bawah (sebelah kiri) terdapat sebuah plastik berbentuk bulat yang berfungsi sebagai penyaring (sebut saja plastik penyaring) dan ujung inilah yang akan ditaruh di depan lubang kuping pada saat pemakaiannya nanti. Sedangkan ujung satunya (kanan) adalah yang akan dibakar pada saat penggunaan nanti. Warna merah yang terdapat pada ear candle tersebut adalah tanda dimana pada saat pembakarannya tidak melewati tanda berupa garis merah tersebut.
Eksperimen 1
Langsung praktek menggunakan ear candle tersebut sebagaimana contoh di bawah ini (karena lupa minta difoto pada saat pemakaian dan juga nggak mungkin selfie, SAMPEIN ambil gambar ilustrasi saja ya), SAMPEIN mempraktekan hanya pada satu sisi kuping saja.
Setelah ear candle sudah mendekati batas yang disarankan, SAMPEIN langsung membedah hasilnya. Ternyata, Oh My God apa iya kotorannya sebanyak itu? perasaan rajin dan rutin membersihkan kuping.
Hasil ear candle yang sudah digunakan tersebut, SAMPEIN buka dan mencoba lihat dan pegang. Lha kok seperti kotoran kuping ya? Lalu SAMPEIN pegang dan rasakan, ada yang aneh!.
Eksperimen 2
Sebelum melakukan ekperimen lanjutan, SAMPEIN membersihkan kuping satunya yang belum digunakan untuk ear candle. Setelah itu, langsung mempraktekan kembali penggunaan ear candle.
Hasilnya ?
Lha...kenapa sama dengan praktek eksperimen 1? sebelumnya khan sudah SAMPEIN bersihkan tuh kuping.
Yang juga menjadi pertanyaan adalah pada plastik penyaring yang dalam praktek diletakkan di depan lubang telinga, mengapa tidak ada kotorannya sama sekali. Seharusnya plastik tersebut terdapat kotoran, atau setidaknya ada bekas kotoran karena kotoran yang naik dari lubang kuping pasti melewati plastik itu dahulu.
Semakin penasaran, sebelum melakukan eksperimen lagi SAMPEIN bedah ear candle yang belum digunakan. Ternyata, kertas yang digunakan di bagian sisi dalamnya mengandung lilin. Ini mungkin sebabnya mengapa ada yang menyebut ear candle wax.
Eksperimen 3
Rasa penasaran SAMPEIN belum berakhir laughing Kali ini SAMPEIN membakar sisa ear candle tersebut, tetapi tidak dipakai di depan lubang telinga. Pembakaran dilakukan sampai dengan tanda garis merah pada ear candle. Dan setelah hasilnya dibuka, jreng jreng.... eng ing eng..... hasilnya sama dengan eksperimen 1 dan eksperimen 2 !!!
Aneh ?? Tidak !!, menurut SAMPEIN sebagaimana dijelaskan sebelumnya yaitu bahwa pada sisi dalam lapisan kertas ear candle tersebut dilapisi lilin. Nah, yang menyerupai kotoran telinga tersebut merupakan lapisan lilin pada sisi dalam kertas yang apabila terkena panas dan api pembakaran akan menggumpal menjadi satu.
Jadi, kesimpulan dari hasil eksperimen yang SAMPEIN lakukan bahwa ear candle wax tidak dapat mengangkat atau membersihkan kotoran telinga kita.
Jika tidak percaya atau penasaran, silahkan praktekkan sendiri.
Share jika info ini bermanfaat buat kalian.
ear candle |
Ear candle ini berbentuk stik bulat panjang dengan ukuran panjang sekitar 23 cm dan bulatan sebesar sedotan buble. Berikut gambar penampakan ear candle tersebut :
Pada ujung bawah (sebelah kiri) terdapat sebuah plastik berbentuk bulat yang berfungsi sebagai penyaring (sebut saja plastik penyaring) dan ujung inilah yang akan ditaruh di depan lubang kuping pada saat pemakaiannya nanti. Sedangkan ujung satunya (kanan) adalah yang akan dibakar pada saat penggunaan nanti. Warna merah yang terdapat pada ear candle tersebut adalah tanda dimana pada saat pembakarannya tidak melewati tanda berupa garis merah tersebut.
Eksperimen 1
Langsung praktek menggunakan ear candle tersebut sebagaimana contoh di bawah ini (karena lupa minta difoto pada saat pemakaian dan juga nggak mungkin selfie, SAMPEIN ambil gambar ilustrasi saja ya), SAMPEIN mempraktekan hanya pada satu sisi kuping saja.
praktek penggunaan ear candle |
Setelah ear candle sudah mendekati batas yang disarankan, SAMPEIN langsung membedah hasilnya. Ternyata, Oh My God apa iya kotorannya sebanyak itu? perasaan rajin dan rutin membersihkan kuping.
Hasil eksperimen 1 menggunakan ear candle |
Eksperimen 2
Sebelum melakukan ekperimen lanjutan, SAMPEIN membersihkan kuping satunya yang belum digunakan untuk ear candle. Setelah itu, langsung mempraktekan kembali penggunaan ear candle.
Hasilnya ?
Lha...kenapa sama dengan praktek eksperimen 1? sebelumnya khan sudah SAMPEIN bersihkan tuh kuping.
Yang juga menjadi pertanyaan adalah pada plastik penyaring yang dalam praktek diletakkan di depan lubang telinga, mengapa tidak ada kotorannya sama sekali. Seharusnya plastik tersebut terdapat kotoran, atau setidaknya ada bekas kotoran karena kotoran yang naik dari lubang kuping pasti melewati plastik itu dahulu.
Semakin penasaran, sebelum melakukan eksperimen lagi SAMPEIN bedah ear candle yang belum digunakan. Ternyata, kertas yang digunakan di bagian sisi dalamnya mengandung lilin. Ini mungkin sebabnya mengapa ada yang menyebut ear candle wax.
Eksperimen 3
Rasa penasaran SAMPEIN belum berakhir laughing Kali ini SAMPEIN membakar sisa ear candle tersebut, tetapi tidak dipakai di depan lubang telinga. Pembakaran dilakukan sampai dengan tanda garis merah pada ear candle. Dan setelah hasilnya dibuka, jreng jreng.... eng ing eng..... hasilnya sama dengan eksperimen 1 dan eksperimen 2 !!!
Aneh ?? Tidak !!, menurut SAMPEIN sebagaimana dijelaskan sebelumnya yaitu bahwa pada sisi dalam lapisan kertas ear candle tersebut dilapisi lilin. Nah, yang menyerupai kotoran telinga tersebut merupakan lapisan lilin pada sisi dalam kertas yang apabila terkena panas dan api pembakaran akan menggumpal menjadi satu.
Jadi, kesimpulan dari hasil eksperimen yang SAMPEIN lakukan bahwa ear candle wax tidak dapat mengangkat atau membersihkan kotoran telinga kita.
Jika tidak percaya atau penasaran, silahkan praktekkan sendiri.
Share jika info ini bermanfaat buat kalian.
0 Komentar Untuk "Eksperimen Membersihkan Kuping/Telinga dengan Ear Candle"
Posting Komentar