Uber Larang Karyawannya Menggunakan Aplikasi Chatting Anonymous
via : Google |
Di San Francisco, Amerika serikat, Ribuan karyawan Uber memakai aplikasi chatting anonymous populer, Blind, untuk membicarakan hal-hal mengenai tempat kerja mereka. Ternyata hal itu meresahkan tim Uber, sehingga perusahaannya dilaporkan telah memblokir layanan tersebut.
Pemblokiran Blind ini ternyata dilakukan tak lama setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual yang dialami oleh mantan engineer-nya, Susan Fowler, ke publik.
Uber yang sekarang tengah berusaha menyelidiki kasus tersebut dilaporkan merasa kalau para karyawannya itu terus "bergosip" di aplikasi chatting Blind, akan menimbulkan kesan bahwa Uber tak bersedia untuk terbuka dan transparan.
Perusahaan Uber saat ini mempunyai lebih dari 11 ribu karyawan yang tersebar di seluruh dunia, dengan kira-kira lima ribu berada di kantor pusatnya, yaitu di San Francisco, Amerika Serikat.
Menurut Head of Operations Blind, Alex Shin, kurang lebih dari dua ribu karyawan Uber memakai aplikasi tersebut untuk mengirim pesan kepada teman sesama karyawan uber. Uber diketahui berusaha memblokir Aplikasi Blind lewat jaringan WiFi yang berada di kantornya.
Mengutip laman liputan6.com, "Sekitar 100 perusahaan teknologi telah menggunakan Blind. nah Uber sekarang menjadi satu-satunya perusahaan yang berusaha ingin memblokir karyawan menggunakan Blind. Aplikasinya itu tak akan bisa dibuka menggunakan Uber WiFi," kata Shin.
Shin mendapatkan informasi mengenai itu dari beberapa karyawan Uber yang mengaku mereka sekarang tak bisa mengakses aplikasi tersebut ketika sedang di kantor.
Namun ternyata upaya Uber menghentikan karyawannya menggunakan Blind gagal total. Malah sekarang aktivitas di aplikasi Blind itu semakin meningkat.
"Aktivitas kami sekarang di Uber lebih meningkat tiga kali lipat sejak piham mereka memblokir kami di jaringan WiFi," ungkap Shin. Uber belum berkomentar lebih lanjut mengenai hal ini.Aplikasi Blind berdasarkan keterangan yang dibuat di App Store, menggambarkan aplikasinya untuk berbagi dan membandingkan gaji dan keuntungan para karyawan, serta meminta masukan dari orang-orang yang mengetahui tentang perusahaan mereka.
Semua pengguna Blind memiliki akun yang terverifikasi dengan jaringan email kantor mereka masing-masing untuk memastikan keaslian percakapan di dalam komunitas anonymous tersebut.
Setelah berhasil diverifikasi, domain kantor pengguna akan langsung dihapus dan Blind tak akan minta informasi lebih lanjut agar pengguna merasa aman karena identitas mereka disembunyikan. (RA/Sn)
sumber : m.liputan6.com
0 Komentar Untuk "Uber Larang Karyawannya Menggunakan Aplikasi Chatting Anonymous"
Posting Komentar