Fenomena Alam, Hari Tanpa Bayangan
Sampein.net - Indonesia merupakan salah satu negara Garis Khatulistiwa, yaitu garis pembelah bumi yang mengitari dari bagian utara dan selatan. Bahkan Indonesia menjadi negara yang memiliki titik lokasi paling banyak yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Pulau di Indonesia yang dilewati garis ini yaitu Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Titik lokasi yang dilalui garis Khatulistiwa atau juga dikenal dengan Garis Lintang Nol Derajat ini berupa kota atau pun pulau-pulau kecil, antara lain yaitu :
Di lokasi-lokasi atau tempat di atas terdapat bangunan berupa Tugu sebagai penanda bahwa di wilayah tersebut dilintasi oleh Garis Khatulistiwa.
Lalu apa hubungannya Garis Khatulistiwa dengan peristiwa atau fenomena alam tanpa bayangan?
Tempat-tempat yang tepat dilintasi garis khatulistiwa pada saat dan waktu tertentu posisi jarak Matahari ke equator langit adalah Nol Derajat atau dengan kata lain posisi Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Artinya ketika hal itu terjadi, benda-benda atau objek yang berdiri tegak dan berada di bawah sinar Matahari tepat di tengah hari maka tidak terdapat bayangan. Fenomena lainnya yaitu sinar matahari jauh lebih terik dari biasanya dan yang paling unik adalah telur ayam dapat berdiri tegak saat kulminasi matahari terjadi.
Terjadi 2 kali dalam setahun
Fenomena Hari Tanpa Bayangan atau "Equinox" juga menjadi pertanda alam akan adanya perubahan musim. Tahun 2018 ini, berdasarkan informasi dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Hari Tanpa Bayangan jatuh pada hari Rabu, 21 Maret 2018 dan 23 September 2018. Pada hari-hari tersebut, durasi siang malam yang terjadi di seluruh dunia akan berlangsung sama yaitu 12 jam. Setelah itu, durasi siang malam akan kembali seperti semula, dimana terdapat durasi siang malam yang berbeda di suatu wilayah tertentu seperti Alaska, Islandia, Swedia dll yang mempunyai durasi siang lebih dari 12 jam.
Tugu Khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat |
Titik lokasi yang dilalui garis Khatulistiwa atau juga dikenal dengan Garis Lintang Nol Derajat ini berupa kota atau pun pulau-pulau kecil, antara lain yaitu :
- Kota Pontianak yang merupakan Ibukota dari Provinsi Kalimantan Barat ini lebih dikenal sebagai Kota Khatulistiwa atau garis Equator dibanding kota lain di Indonesia yang juga dilintasi garis Khatulistiwa.
- Kota Bontang di Kalimantan Timur juga menjadi salah satu kota yang dilalui garis Khatulistiwa.
- Kota Bonjol, sebuah kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat.
- Kepulauan Batu di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
- Pulau Lingga di provinsi Kepulauan Riau.
- Desa Siney, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
- Kepulauan Kayoa, pulau Halmahera, Pulau Gebe dan Pulau Waigeo di provinsi Maluku Utara.
Di lokasi-lokasi atau tempat di atas terdapat bangunan berupa Tugu sebagai penanda bahwa di wilayah tersebut dilintasi oleh Garis Khatulistiwa.
Lalu apa hubungannya Garis Khatulistiwa dengan peristiwa atau fenomena alam tanpa bayangan?
Tempat-tempat yang tepat dilintasi garis khatulistiwa pada saat dan waktu tertentu posisi jarak Matahari ke equator langit adalah Nol Derajat atau dengan kata lain posisi Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Artinya ketika hal itu terjadi, benda-benda atau objek yang berdiri tegak dan berada di bawah sinar Matahari tepat di tengah hari maka tidak terdapat bayangan. Fenomena lainnya yaitu sinar matahari jauh lebih terik dari biasanya dan yang paling unik adalah telur ayam dapat berdiri tegak saat kulminasi matahari terjadi.
Telur ayam tegak berdiri saat terjadi kulminasi matahari |
Fenomena Hari Tanpa Bayangan atau "Equinox" juga menjadi pertanda alam akan adanya perubahan musim. Tahun 2018 ini, berdasarkan informasi dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Hari Tanpa Bayangan jatuh pada hari Rabu, 21 Maret 2018 dan 23 September 2018. Pada hari-hari tersebut, durasi siang malam yang terjadi di seluruh dunia akan berlangsung sama yaitu 12 jam. Setelah itu, durasi siang malam akan kembali seperti semula, dimana terdapat durasi siang malam yang berbeda di suatu wilayah tertentu seperti Alaska, Islandia, Swedia dll yang mempunyai durasi siang lebih dari 12 jam.
0 Komentar Untuk "Fenomena Alam, Hari Tanpa Bayangan"
Posting Komentar