Pilkada Serentak 2018
Sampein.net - Tahun 2018 ini, Indonesia kembali mengadakan hajatan besar yaitu pesta demokrasi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pilkada yang dilakukan secara langsung ini adalah untuk pemilihan Gubernur dan Wakilnya, Bupati dan Wakilnya serta Walikota dan Wakilnya. Hajatan demokrasi yang rencananya dilaksanakan secara serentak pada tanggal 28 Juni 2018 ini dilaksanakan di 171 wilayah di Indonesia diantaranya 17 Provinsi untuk pemilihan Gubernur dan Wakilnya dan Pemilihan Bupati dan Wakilnya serta Walikota dan Wakilnya.
Mengapa dalam Pilkada tidak ada pemilihan Camat dan wakilnya atau dengan kata lain Camat dan Wakilnya tidak dipilih langsung oleh rakyat atau masyarakat?
Ketentuan peraturan perundang-undangan telah menetapkan bahwa Camat adalah Perangkat Daerah yang membantu tugas-tugas kepada daerah Kabupaten/Kota sebagai administrator pelayanan di wilayahnya, bekerja berdasarkan kewenangan atributif yang ditentukan secara limitatif dalam Undang-Undang dan berdasarkan kewenangan delegatif dari Bupati. Camat tidak berdiri sendiri, tidak otonom, sehingga kedudukan Camat tidak dilakukan pemilihan langsung oleh masyarakat
Menjelang pilkada terlebih pada saat kampanye hingga hari H, tidak menutup kemungkinan banyak berita yang kemungkinan hoax beredar baik melalui media sosial maupun melalui aplikasi chat bahkan ada yang melalui sms. Berita hoax sering dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab dengan tujuan tertentu seperti misalnya menjatuhkan lawan politik, inilah yang disebut dengan Black Campaign atau Kampanye Hitam.
Bagi pembaca, apabila telah berhak mengikuti pilkada dan baru pertama kali atau istilahnya pemilih pemula, biasanya agak bingung dalam menentukan pilihan (pemilih seperti ini sering disebut sebagai Swing Voter). Pemilih dengan kategori swing voter adalah pemilih yang tidak mempunyai pilihan tetap terhadap calon-calon kepala daerah sampai saat hari H pemilihan. Bisa saja hari ini mendukung calon pasangan A, namun pada saat hari H ternyata pilihannya berbeda. Pemilih pemula dan swing voter berbeda dengan pemilih yang mengikuti suatu organisasi maupun komunitas yang berafiliasi atau mendukung calon pasangan tertentu. Biasanya mereka akan memilih calon pasangan, lebih cenderung mengikuti organisasi atau komunitas atau sesuai arahan pimpinan organisasi.
Lalu bagaimana menentukan pilihan bagi para pemilih yang benar-benar pemula? Menurut Sampein, paling simpel dan mudah serta tidak menyalahi aturan adalah: pilihlah sesuai dengan hati nurani masing-masing saja, walaupun itu sebenarnya belum cukup tapi setidaknya kamu telah menyalurkan hak suara kamu dan berpartisipasi dalam pesta demokrasi untuk menentukkan masa depan daerah kamu untuk 5 tahun yang akan datang.
Selamat memilih !
Pilkada Serentak 2018 |
Mengapa dalam Pilkada tidak ada pemilihan Camat dan wakilnya atau dengan kata lain Camat dan Wakilnya tidak dipilih langsung oleh rakyat atau masyarakat?
Ketentuan peraturan perundang-undangan telah menetapkan bahwa Camat adalah Perangkat Daerah yang membantu tugas-tugas kepada daerah Kabupaten/Kota sebagai administrator pelayanan di wilayahnya, bekerja berdasarkan kewenangan atributif yang ditentukan secara limitatif dalam Undang-Undang dan berdasarkan kewenangan delegatif dari Bupati. Camat tidak berdiri sendiri, tidak otonom, sehingga kedudukan Camat tidak dilakukan pemilihan langsung oleh masyarakat
Menjelang pilkada terlebih pada saat kampanye hingga hari H, tidak menutup kemungkinan banyak berita yang kemungkinan hoax beredar baik melalui media sosial maupun melalui aplikasi chat bahkan ada yang melalui sms. Berita hoax sering dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab dengan tujuan tertentu seperti misalnya menjatuhkan lawan politik, inilah yang disebut dengan Black Campaign atau Kampanye Hitam.
Bagi pembaca, apabila telah berhak mengikuti pilkada dan baru pertama kali atau istilahnya pemilih pemula, biasanya agak bingung dalam menentukan pilihan (pemilih seperti ini sering disebut sebagai Swing Voter). Pemilih dengan kategori swing voter adalah pemilih yang tidak mempunyai pilihan tetap terhadap calon-calon kepala daerah sampai saat hari H pemilihan. Bisa saja hari ini mendukung calon pasangan A, namun pada saat hari H ternyata pilihannya berbeda. Pemilih pemula dan swing voter berbeda dengan pemilih yang mengikuti suatu organisasi maupun komunitas yang berafiliasi atau mendukung calon pasangan tertentu. Biasanya mereka akan memilih calon pasangan, lebih cenderung mengikuti organisasi atau komunitas atau sesuai arahan pimpinan organisasi.
Lalu bagaimana menentukan pilihan bagi para pemilih yang benar-benar pemula? Menurut Sampein, paling simpel dan mudah serta tidak menyalahi aturan adalah: pilihlah sesuai dengan hati nurani masing-masing saja, walaupun itu sebenarnya belum cukup tapi setidaknya kamu telah menyalurkan hak suara kamu dan berpartisipasi dalam pesta demokrasi untuk menentukkan masa depan daerah kamu untuk 5 tahun yang akan datang.
Selamat memilih !
0 Komentar Untuk "Pilkada Serentak 2018"
Posting Komentar